kenapa judulnya ASAP? yaaa..... karena di deket rumah gw sedang ada festival kabut asap, judulnya ngejebak dikit sih ya. Tunggu, jangan sembarang menyimpulkan, rumah gw bukan di Jambi, bukan di Palembang, apalagi Riau, rumah gw di Palangka Raya. Kalo lu bertanya "kok bisa? Kalimantan kan hutan semua, banyak sungai lagi" lu gak sendiri, beberapa temen gw yang tinggal di pulau jawa juga nanyain hal yang sama. Justru karena kita di kalimantan, yang banyak hutan hujan, rawa dan tanah gambut(tanpa brotherhood) saat mereka terbakar(atau lebih tepatnya dibakar oleh tangan-tangan oknum yang gak perlu gw sebutin apa tujuannya) menimbulkan bara api di tanah dan menyebabkan asap yang pekat sama api yang sulit padam. Karena itu setiap musim kemarau atau lebih tepatnya musim Kabut Asap, terkadang hujan salju(abu) turun di Palangkaraya.
Alhasil gw pun batuk-batuk, karena Kabut Asapnya sampe masuk rumah gan, dan kemaren gw sempat radang tenggorokan. Sekolah diliburkan selama seminggu, gw sih seneng seneng aja, gak sekolah berarti gaada pr, tapi sebelum sekolah diliburkan beberapa siswa dari beberapa sekolah sempat mencanangkan melakukan demonstrasi ke depdiknas meminta diliburkan, untung gak jadi. Gw pun mengisi liburan yang membosankan(gimana gk, liburan dirumah doang, diluar asep pekat bgtu) ini dengan main game assassins creed: revelation, sekalian biar gw bisa ngerjain tugas sastra inggris gw dimana gw harus nyeritain novel, karena gw punya game dan novelnya jadilah gw pilih untuk nyeritain cerita terakhir sang mentor ordo assassin Ezzio Auditore da Firenze di seri Assassin Creeds ini
Kembali ke Kabut Asap, bahasa bataknya haze, yang gw bingung sama pemkot dan pemprov dari tahun ke tahun, walaupun gw orang pindahan tapi gw udah 5 tahun di Palangka Raya, kok gaada yang berubah? tiap tahun sesalu ada hari dimana jarak pandang di jalan raya tidak lebih dari 100M tiap tahun sekolah libur, tiap tahun bagi masker, tiap tahun RSUD penuh, tiap tahun ada aja lahan yg "kebakaran". Kalo gw jadi penulis artikel berita internasional dan disuruh bikin berita tentang indonesia, gw bakal bikin judul artikelnya "Bumi teridentifikasi mengidap kanker paru-paru!" yang isinya mungkin seperti ini : Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia, yang juga seringkali disebut sebagai paru-paru dunia, mengalami bencana kabut asap. Bencana kabut asap yang melanda kalimantan ternyata tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan telah terjadi berulang ulang kali setiap tahun.
Tapi untungnya gw bukanlah seorang pnuls artikel berita.
Oh iya, sodara senasib di pulau sumatra sana(gw orang sumatra juga sebetulnya, batak tepatnya) di riau kemaren di waro sama bu mentri lingkungan hidup dan kehutanan dan pak presiden jokowi dodo setelahnya, terus kalimantan gimana pak? paru paru dunia, penyumbang oksigen terbesar dibumi, gak diwaro? kota kota laen? gak diwaro? Okelah kalo bapak gak sempet datengin satu-satu karena bapak malah sibuk ke luar negri untuk datengin sumur duit(minyak leih tepatnya) gapapa, saya ngerti indonesia perluduit sejak dolar sendiri menguat, tapi anak buah- anak buah bapak ini lho, dibawah bapak kan gak cuman mentri ada juga kepala-kepala daerah. masa mentang mentang cuman krna mreka udah mau turun jabatan dan bentar lagi mau pilkada, gaada aksi? haruskah saya menunggu pemimpin daerah yang baru untuk melaksanakan janjinya yang kurang lebih sama saja dengan yang sebelumnya dan terbukti kabut asap belom juga selesai?
udah sekian cerita uneg-uneg gw yang mau gw sampaikan
samoga kabut asap bisa selesai As Soon As Possible
makasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar